Sunday, August 10, 2025

Perjalanan Karier Pecco Bagnaia: Nyaris Berhenti Balapan di Moto3, Dibimbing Valentino Rossi sampai Jadi Juara MotoGP

 

Ayah Pecco BagnaiaPietro Bagnaia, baru-baru ini membeberkan perjalanan berliku karier sang putra di MotoGP. Pietro menyatakan putranya itu nyaris berhenti balapan saat masih berlaga di Moto3, sebelum akhirnya menjelma menjadi pembalap papan atas dan merebut gelar dunia di kelas para raja.

Bagnaia menduduki peringkat ketiga CEV Moto3 (kini JuniorGP) pada 2011 dan 2012, sebelum berlaga di Grand Prix lewat kelas Moto3 pada 2012. Kala itu, ia membela San Carlo Team Italia di atas motor FTR Honda, tetapi gagal kompetitif. Ia mengakhiri musim tanpa kemenangan, podium, bahkan poin.

Kepada siniar PecinoGP, Pietro menyatakan Bagnaia merasa stres selama membela Team Italia. Alhasil, Pietro mengatur tes tertutup bagi putranya untuk menjajal motor Mahindra. Tes itu berjalan baik, tetapi Bagnaia terancam tak bisa balapan pada musim berikutnya akibat kendala kontrak dengan Team Italia. Namun, akhirnya semua berjalan lancar.

Ditawari Bergabung ke VR46 Riders Academy

"Mereka (Team Italia) tak mengajarkan apa pun dan selalu marah. Jadi, saya mendorong Pecco mengikuti tes Mahindra... Seorang manajer tim bilang kepada saya, jika Pecco mengikuti tes itu, ia takkan pernah balapan lagi. Saya menandatangani surat pelepasan dan menerima konsekuensi," ujar Pietro seperti yang dikutip GPOne, Minggu (10/8/2025).

Project Manager VR46 Riders Academy, Alessio 'Uccio' Salucci pun mengajak Bagnaia bergabung pada 2014. Ia bahkan diletakkan di tim Rossi yang baru terbentuk, Sky VR46 Racing Team. "Pecco sangat gembira jadi bagian tim itu. Ia yang semula depresi, kembali bersemangat balapan. Dari situlah perjalanan bersama tim Sky dimulai," lanjut Pietro.

Sayang, Bagnaia tetap sulit kompetitif bersama tim VR46. Tanpa keluar dari akademi, Bagnaia pindah ke Aspar Mahindra pada 2015. Ia bertandem dengan Jorge Martin, dan menjalin pertemanan yang erat. Tak disangka-sangka, keduanya malah sengit berebut gelar dunia MotoGP pada 2023 dan 2024. "Di sana, ia bertemu Jorge. Keduanya langsung akrab, sering makan bersama, dan berbagi kamar," kisah Pietro.


Anggota VR46 Pertama yang Tak Berasal dari Lingkup Valentino Rossi

Demi fokus pada kariernya, Bagnaia pun memilih pindah rumah dari Turin ke Pesaro dalam usia 17 tahun demi bisa rutin berlatih dengan Rossi dan anggota VR46 Riders Academy lainnya. Ia sempat tak mendapatkan restu dari sang ibu, Stefania Atzori. Namun, akhirnya Bagnaia mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya.

"Tekad Pecco akhirnya membuatnya (sang ibu) setuju. Ia adalah pembalap pertama di luar lingkar pertemanan Rossi. Justru karena itu, ia disambut dengan sangat baik,” ujar Pietro, yang bangga karena segala pengorbanan sang putra sejak belia berbuah manis berbentuk tiga gelar dunia Grand Prix.

"Yang membuat saya terkesan adalah rasa ingin tahunya untuk mengamati apa yang dilakukan orang lain dengan penuh antusiasme. Ia sangat menyukai detail teknis. Selain itu, ia olahragawan sejati. Ia tenang, fokus, dan tak tertarik membuat pertunjukan dengan berpura-pura jadi seseorang yang bukan dirinya," tutup Pietro.


No comments:

Post a Comment

Perjalanan Karier Pecco Bagnaia: Nyaris Berhenti Balapan di Moto3, Dibimbing Valentino Rossi sampai Jadi Juara MotoGP

  Ayah  Pecco Bagnaia ,  Pietro Bagnaia , baru-baru ini membeberkan perjalanan berliku karier sang putra di  MotoGP . Pietro menyatakan putr...