Smoot Motor Indonesia memiliki satu produk terbaru di segmen motor listrik bergaya retro-modern, yakni Smoot De Sultan. Tim redaksi Otosia.com mendapat kesempatan menjajal Smoot De Sultan dalam jangka panjang.
Salah satu yang menjadi hambatan masyarakat dalam membeli motor listrik adalah jarak tempuh baterai yang sangat terbatas jika dibandingkan dengan motor bermesin konvensional. Oleh karena itu, reporter Otosia.com melakukan pengujian langsung mengendarai Smoot De Sultan dengan rute Bogor hingga Jakarta sejauh 50km.
Titik awal perjalanan diawali dari daerah Cilebut, Bogor dengan persentase baterai 95 persen serta jarak tempuh tertera 66km. Sejatinya, baterai Swap Battery yang digunakan memiliki kapasitas 72V/30Ah dengan range maksimal 70km.
Jarak tempuh maksimal tersebut bisa dicapai ketika menggunakan mode berkendara ‘Eco’. Sementara, ketika berpindah ke mode Normal atau Sport, maka range maksimal akan turun menjadi 65km.
Ketika melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan kendaraan listrik, tentu harus memperhitungkan jarak tempuh baterai. Oleh karena itu, penting untuk menjaga efisiensi energi dengan gaya berkendara eco driving.
Mode Eco mendominasi selama perjalanan, hanya sesekali berpindah ke mode Normal ketika arus lalu lintas menjadi lebih cepat atau kala hendak mendahului. Hal ini dilakukan agar energi listrik yang keluar dari baterai lebih efisien.
Tak terasa sudah melaju sekitar 25km dengan waktu tempuh satu jam hingga mencapai Jalan Margonda, Depok. Pada titik tersebut, mulai terasa bahwa jok Smoot De Sultan cukup keras hingga membuat bagian tertentu menjadi kebas dan sedikit pegal. Terlebih lagi, suspensi Smoot De Sultan juga terbilang kaku.
Sisa jarak tempuh ketika sampai di Depok tersisa sekitar 40km. Artinya, sistem elektronik yang membaca kapasitas baterai Smoot De Sultan tidak berdasarkan gaya berkendara pengguna.
Meski mampu memaksimalkan jarak tempuh, kecepatan maksimal di mode Eco hanya 45km/h. Sehingga, ia terasa kurang bertenaga kita bertemu arus lalu lintas cepat di jalanan yang sepi. Mode Normal menjadi solusi, pada mode ini motor mampu melaju hingga 60km/h.
Perjalanan jauh terkadang menimbulkan rasa jenuh. Pada momen itu mode Sport menjadi sarana untuk bersenang-senang merasakan sensasi jambakan khas kendaraan listrik. Meski hanya memiliki kecepatan maksimum di 90km/h, ia tetap mampu mengukir senyum berkat hentakan tenaganya.
Berbagai skenario jalan telah dilalui, mulai dari kemacetan di depan stasiun Lenteng Agung, hingga melesat kencang di Jalan Gatot Subroto. Akhirnya, kapasitas baterai menyentuh angka 35 persen ketika mendekati daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat untuk menuju Smoot Motor Showroom di Jalan Panjang.
Sisa jarak tempuh pun tersisa di kisaran 20-25km. Ternyata, ketika baterai Smoot De Sultan telah mencapai di bawah 40 persen, maka kecepatan maksimum di tiap mode berkendara akan dikurangi. Misal, mode Normal tadinya mampu melaju hingga kecepatan 60km/h, ketika tiba di bawah 40 persen, maka kecepatan maksimumnya turun menjadi 45km/h.
Tiba di Smoot Motor Showroom yang berlokasi di Jl. Panjang No. 28, Jakarta Barat kapasitas baterai yang tersisa hanya sekitar 20 persen dengan jarak tempuh 15km. Perjalanan ini sukses membuktikan bahwa motor listrik Smoot De Sultan mumpuni untuk penggunaan jarak jauh Jakarta-Bogor sejauh 50km.
Smoot De Sultan hanya tersedia dalam satu varian. Ia dibanderol seharga Rp24.900.000 on the road (OTR) Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Memiliki harga setara Honda Scoopy atau Yamaha Fazzio, Smoot De Sultan mampu menawarkan sensasi berkendara khas motor listrik serta biaya penggunaan harian yang jauh lebih murah.
No comments:
Post a Comment